Dalam Kitab Mukasyafatul Qulub karya Imam Al-Ghazali diceritakan sebuah kisah.
Alkisahnya suatu ketika Nabi Allah Daud a.s duduk di serambi sambil membaca Kitab Zabur. Lalu beliau melihat seekor ulat merah merayap melata di tanah menuju kearahnya.
Nabi Allah Daud a.s lantas berkata didalam hati:
"Kebajikan apalah yang ada sehingga Allah menciptakan ulat merah ini...?"
Maka ketika itu juga dengan izin Allah s.w.t memberi upaya pada ulat
itu boleh berbicara berkata-kata kepada Nabi Allah Daud a.s.
Berkata ulat merah itu:
"Wahai...! Nabi Allah, bilamana siang mendatang, Allah mengilhamkan
kepada diri ku untuk mengucapkan kalimah Subhanallahi walhamdulillah
walaa ilaha illallah wallahuakbar 1,000 kali setiap hari."
"Dan
bilamana malam mendatang, Allah s.w.t mengilhamkan pula kepada diri ku
untuk mengucapkan kalimah Allahumma shalli 'ala Muhammadinin Nabiyyil
ummiyyi wa'alaa alihi wa shahbihi wa sallim 1,000 kali setiap malam."
"Lalu dengan kamu ajari aku lafadz kalimah apa pula yang harusku katakan agar aku memperolehi manfaat kebajikan daripada mu?"
Mendengar kata-kata ulat merah tadi disaat itu juga Nabi Daud a.s
terdiam malu menyesal karena telah memandang rendah hina kepada ulat
merah tersebut makhluk yang kelihatannya lemah tidak punya apa-apa
kelebihan. Lantas Nabi Allah Daud teramat menyesal keatas perbuatannya
itu langsung diwaktu itu juga terus bertaubat kepada Allah s.w.t.
Begitulah Kisah Nabi Allah Daud a.s dengan sekor ulat merah semoga kita
boleh mengambil iktibar darinya membuat sempadan kayu ukur akhlak hati.
Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa paras kamu, darjat kebesaraan
kamu, harta emas perak kamu, keturunan darah bangsawan kamu akan tetapi
Allah menilik kerja hati kamu.
Wallahualam.
Wassalammualaik.
No comments:
Post a Comment