Sunday, 5 January 2014

Syi'ir Tanpo Waton

Syiir Tanpo Waton (Syair Tanpa Judul)

Ngawiti ingsun nglaras syi’iran (aku memulai menembangkan syi’ir)
Kelawan muji maring Pengeran (dengan memuji kepada Tuhan)
Kang paring rohmat lan kenikmatan (yang memberi rohmat dan kenikmatan)
Rino wengine tanpo pitungan 2X (siang dan malamnya tanpa terhitung)

Duh bolo konco priyo wanito (wahai para teman pria dan wanita)
Ojo mung ngaji syareat bloko (jangan hanya belajar syari’at saja)
Gur pinter ndongeng nulis lan moco (hanya pandai bicara, menulis dan membaca)
Tembe mburine bakal sengsoro 2X (esok hari bakal sengsara)

Akeh kang apal Qur’an Haditse (banyak yang hapal Qur’an dan Haditsnya)
Seneng ngafirke marang liyane (senang mengkafirkan kepada orang lain)
Kafire dewe dak digatekke (kafirnya sendiri tak dihiraukan)
Yen isih kotor ati akale 2X (jika masih kotor hati dan akalnya)

Gampang kabujuk nafsu angkoro (gampang terbujuk nafsu angkara)
Ing pepaese gebyare ndunyo (dalam hiasan gemerlapnya dunia)
Iri lan meri sugihe tonggo (iri dan dengki kekayaan tetangga)
Mulo atine peteng lan nisto 2X (maka hatinya gelap dan nista)

Ayo sedulur jo nglaleake (ayo saudara jangan melupakan)
Wajibe ngaji sak pranatane (wajibnya mengkaji lengkap dengan aturannya)
Nggo ngandelake iman tauhide (untuk mempertebal iman tauhidnya)
Baguse sangu mulyo matine 2X (bagusnya bekal mulia matinya)

Kang aran sholeh bagus atine (Yang disebut sholeh adalah bagus hatinya)
Kerono mapan seri ngelmune (karena mapan lengkap ilmunya)
Laku thoriqot lan ma’rifate (menjalankan tarekat dan ma’rifatnya)
Ugo haqiqot manjing rasane 2 X (juga hakikat meresap rasanya)

Al Qur’an qodim wahyu minulyo (Al Qur’an qodim wahyu mulia)
Tanpo tinulis biso diwoco (tanpa ditulis bisa dibaca)
Iku wejangan guru waskito (itulah petuah guru mumpuni)
Den tancepake ing jero dodo 2X (ditancapkan di dalam dada)

Kumantil ati lan pikiran (menempel di hati dan pikiran)
Mrasuk ing badan kabeh jeroan (merasuk dalam badan dan seluruh hati)
Mu’jizat Rosul dadi pedoman (mukjizat Rosul(Al-Qur’an) jadi pedoman)
Minongko dalan manjinge iman 2 X (sebagai sarana jalan masuknya iman)

Kelawan Alloh Kang Moho Suci (Kepada Alloh Yang Maha Suci)
Kudu rangkulan rino lan wengi (harus mendekatkan diri siang dan malam)
Ditirakati diriyadohi (diusahakan dengan sungguh-sungguh secara ihlas)
Dzikir lan suluk jo nganti lali 2X (dzikir dan suluk jangan sampai lupa)

Uripe ayem rumongso aman (hidupnya tentram merasa aman)
Dununge roso tondo yen iman (mantabnya rasa tandanya beriman)
Sabar narimo najan pas-pasan (sabar menerima meski hidupnya pas-pasan)
Kabeh tinakdir saking Pengeran 2X (semua itu adalah takdir dari Tuhan)

Kelawan konco dulur lan tonggo (terhadap teman, saudara dan tetangga)
Kang podho rukun ojo dursilo (yang rukunlah jangan bertengkar)
Iku sunahe Rosul kang mulyo (itu sunnahnya Rosul yang mulia)
Nabi Muhammad panutan kito 2x (Nabi Muhammad tauladan kita)

Ayo nglakoni sakabehane (ayo jalani semuanya)
Alloh kang bakal ngangkat drajate (Allah yang akan mengangkat derajatnya)
Senajan asor toto dhohire (Walaupun rendah tampilan dhohirnya)
Ananging mulyo maqom drajate 2X (namun mulia maqam derajatnya di sisi Allah)

Lamun palastro ing pungkasane (ketika ajal telah datang di akhir hayatnya)
Ora kesasar roh lan sukmane (tidak tersesat roh dan sukmanya)
Den gadang Alloh swargo manggone (dirindukan Allah surga tempatnya)
Utuh mayite ugo ulese 2X (utuh jasadnya juga kain kafannya)

Kasihnya MURIDIN kepada MURSYID


Engkau laksana MAYAT terlentang,
Didepan GURU mu terletak membentang,
DICUCI DIBALIK laksana BATANG,
JANGANLAH engkau berani MENENTANG.

PERINTAHNYA jangan engkau ELAKKAN,
MESKIPUN haram SEAKAN-AKAN,
TUNDUK dan TAAT diperintahkan,
Engkau PASTI DICINTAKAN.

Biarkan semua PERBUATANNYA,
Meskipun BERLAINAN dengan SYARA’NYA,
KEBENARAN nanti AKAN NYATA,
BAGI MU AKAN JELAS RAHSIANYA.

INGATLAH ceria Khaidir dan Musa,
Tentang PEMBUNUHAN anak desa,
Musa SEAKAN PUTUS ASA.

Pada AKHIRNYA ia TERASA,
Pada AKHIRNYA JELASLAH SUDAH,
NAMPAK padanya SECARA MUDAH,
KEKUASAAN ALLAH TIDAK TERTADAH,
ILMU-NYA LUAS TIDAK TERMADAH.

~ Kalam Majnun ~

SIRR AL-KHALQ

Ketika Nama-Nama BELUM ADA
Pun ketika tidak ada tanda WUJUD DIBERI NAMA
Dengan kemunculan ku – NAMA-NAMA
Dan YANG DIBERI NAMA, terlihat JADINYA
Pada hari itu ketika belum ada 'AKU' dan 'KITA'
Satu-satunya isyarat penyingkap RAHSIA-Nya
IALAH TANDA-TANDA-Nya YANG DILIPUTI KEINDAHAN ...

Namun, TANDA-TANDA-Nya itu pun BELUM ADA ...

Maka ku cari IA di PALANG SALIB dan IMAN orang Nasrani
Dengan susah payah ku cari IA
Namun ternyata IA tiada di PALANG SALIB ...

Ku kunjungi CANDI Hindu dan PAGODA lama
Juga tidak ada TANDA apa pun di sana ...

Ke puncak HERAT aku pergi, ke KANDAHAR ku cari
Ia tak ada di tempat yang RENDAH mahu pun TINGGI
Akhirnya aku pun pergi ke puncak GUNUNG QAF
Yang ku lihat hanya kediaman burung ANQA
Ku pergi ke KA'BAH di MAKKAH, JUGA TIDAK DI SANA IA
IA tak ada di tempat orang TUA dan MUDA, BERLINDUNG
Ku tanya IBNU SINA pendekar falsafah yang ulung
Ah, tempat itu pun TAK TERCAPAI OLEH FIKIRAN Ibnu Sina ...

Ku BELOK haluan dan pergi ke tempat YANG LEBIH JAUH lagi
Ia tak ada di ISTANA yang dipuji SETINGGI LANGIT
Akhirnya aku pergi KE DALAM HATI KU SENDIRI
Ya, di sana aku MELIHAT-Nya, tidak di tempat lain ...


~ Maulana Jalaludin Ar-Rumi ~

Maksud Selawat


Makna Perkataan “Selawat”
  • Perkataan Selawat ( Bahasa 'Arab : الصلوات‎ ) diambil dari perkataan Solat ( Bahasa 'Arab : الصلاة‎ ), doapujian.
  • Telah berkata Al-Bukhariy : Telah berkata Abu `Aliyah :
  1. Selawat Allah Subhanahu wata`ala ialah Pujian-Nya di sisi para Malaikat.
  2. Dan Selawat Malaikat ialah Doa.
  3. Dan Selawat orang Mu’min ialah Memohon Rahmat daripada Allah ke atas Nabi Muhammad S.A.W.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bersalawat (memuji dan berdoa) ke atas Nabi (Muhammad S.A.W). Wahai orang-orang yang beriman bersalawatlah kamu ke atasnya serta ucapkanlah salam dengan penghormatan.

[QS. Al-Ahzab : 56]