Monday 14 April 2014

Ya Laqolbin

Bershalawat kepada Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam adalah bentuk dari berdzikir kepada Allah, sebagaimana tafsir dari firman Allah: “Dan Kami tinggikan sebutan (nama) mu”. (QS. Al Insyirah 4)
Ayat ini ditafsirkan dalam hadits qudsi: “Wahai Muhammad, Aku telah menjadikanmu, dzikir dari dzikirku, barangsiapa yang menyebutmu maka ia telah menyebut-Ku, dan barangsiapa yang mencintaimu, sungguh ia telah mencintai-Ku”
Sehingga tidak disebut nama Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam kecuali pasti ada nama Allah, dan tidak juga disebut nama Allah Subhanahu wata’ala kecuali pasti ada nama Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam.
Sebagaimana Shahib Ad-Diba’ mengatakan: “Menggabungkan namanya (Nabi Muhammad) dengan nama-Nya (Allah) karena tingginya kedudukannya”.
Dan barangsiapa yang menyebut nama Nabi Muhammad, maka berarti ia telah menyebut nama Allah, dan barangsiapa yang mencintai nabi Muhammad maka ia telah mencintai Allah.
Alangkah beruntungnya orang-orang yang mencintai nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
هذه القصيدة يا لقلب ۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵
Qosidah ‘Ya Laqolbin’ dari kitab Maulid Simthudduror karya Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al habsyi.

يا لقلب سروره قد توالی
Yâ Laqolbin surûruhu qod tawâlâ
Aduhai hati yg selalu merasa senang,

بحبيب عم الأنام نوالا
Bi habîbin ‘ammal anâma nawâlâ
dengan seorang kekasih pembawa anugerah bagi setiap manusia.

جل من شرف الوجود بنور
Jalla man syarrofal wujûda binûrin
Maha agung Dzat yang telah memuliakan alam wujud dengan cahayanya,

غمر الگون بهجة وجمالا
Ghomarol kauna bahjatan wa jamâlâ
yang telah memperindah dan mempercantik alam semesta.

قد ترقی فی الحسن أعلی مقام
Qod taroqqô fîl husni a’lâ maqômin
dia telah naik ke tempat yang tertinggi dalam kebaikannya

وتناهی فی مجده وتعالی
Wa tanâhâ fî majdihi wa ta’âlâ
dan telah memuncak dalam keagungannya.

لاحظته العيون فيما اجتلته
Lâ hadhot-hul ‘uyûnu fîmâ-jtalat-hu
Dia diperhatikan semua mata karena keagungan yang digenggamnya,

بشرا گاملا يزيح الضلالا
Basyaron kâmilân yuzîhudl-dlolâlâ
berupa manusia sempurna, pengikis kesesatan.

وهو فوق علم ماقد رأته
Wahwa min fauqi ‘ilmi mâ qod ro-at-hu
sungguh dia telah melampaui segala yang bisa dicapai pengetahuan,

رفعة فی شؤونه وگمالا
Rif’atan fî syu-ûnihi wa kamâlâ
dalam hal keluhuran dan kesempurnaannya

۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵۵

يا لقلب سروره قد توالی بحبيب عم الأنام نوالا
Yâ Laqolbin surûruhu qod tawâlâ Bi habîbin ‘ammal anâma nawâlâ
Bahagia dan sukaria berdatangan merasuki qalbu
menyambut datangnya kekasih Allah pembawa anugerah bagi seluruh manusia

جل من شرف الوجود بنور غمر الگون بهجة وجمالا
Jalla man syarrofal wujûda binûrin Ghomarol kauna bahjatan wa jamâlâ
Maha Agung Dia yang telah memuliakan wujud ini dengan nur berkilauan meliputi semuanya dengan keriangan dan kecantikan

قد ترقی فی الحسن أعلی مقام وتناهی فی مجده وتعالی
Qod taroqqô fîl husni a’lâ maqômin Wa tanâhâ fî majdihi wa ta’âlâ
Mencapai tingkat keindahan tertinggi menjulang mengangkasa dengan kemuliaanya

لاحظته العيون فيما اجتلته بشرا گاملا يزيح الضلالا
Lâ hadhot-hul ‘uyûnu fîmâ-jtalat-hu Basyaron kâmilân yuzîhudl-dlolâlâ
Mata memandang penuh damba
bentuk insan sempurna pengikis segala yang sesat

وهو فوق علم ماقد رأته رفعة فی شؤونه وگمالا
Wahwa min fauqi ‘ilmi mâ qod ro-at-hu Rif’atan fî syu-ûnihi wa kamâlâ
Meski sesungguhnya keluhuran dan kesempurnaannya melampaui segala yang bisa dicapai pengetahuan yang manapun jua

*** Sumber: Habib Munzier al Musawwa dan kitab Maulid Simthudduror من اخبار مولد خير البشر وماله من اخلاق واوصاف وسير

Ya Habibanannabi

هذه القصيدة لسيدنا الإمام الأرف بالله تعالی الحبيب علی بن محمد الحبش

  ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰ ۰۞۰

ياحبيبناالنبي  شيئ الله شيئ الله شيئ الله ياإمام الأنبيآء شيئ الله شيئ الله شيئ الله

أشرق البدر علينا 
  Asyroqol badru ‘alainaa

واختف بدر التمام  
wakhtafa badruttamaami
Telah terbit bulan purnama pada kami, dan tertutuplah cahaya bulan

مثل حسنه مارأينا  
mitsla husnihi maa ro-ainaa

فی العراقين وشام  
Fil’irooqoini wa syaami
Keindahan yang dimilikinya tak pernah kami lihat diseluruh pelosok bumi,

رب فاجعل مجتمعنا  
Robbi faj’al mujtama’naa

غايته حسن الختام  
Ghooyatuhu husnul khitaami
Wahai Tuhan, jadikanlah dari berkumpulnya kami, husnul khotimah kelak,

واعتناماقد سئلنا  
wa’thinaa maa qod sa-alnaa

من عطاياك الجسام  
min ‘athooyaakal jisaami
Dan berilah yang kami mohon dari limpahan pemberianmu yang terwujud,

واکرم الأرواح منا  
wakrimil arwaaha minnaa

بلقا خيرالأنام  
biliqoo khoiril anaami
Dan muliakanlah ruh-ruh kami dengan bertemu Nabi, manusia yang paling mulia,

وابلغ المختار عنا  
wablighil mukhtaaro ‘annaa

من صلآة وسلآم  
min sholaatin wa salaamin
Dan sampaikanlah pada Nabi (saw) dari kami limpahan salam dan sholawat.

Sholli Wasallim Daiman Abada

Dalam riwayat Shahih Al Bukhari, dimana ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang berkhutbah Jum’at, maka datanglah seorang dusun dari kejauhan, dan ketika Rasul sedang menyampaikan khutbah maka ia menyela dan berkata: “Wahai Rosulullah, kemarau tidak juga berakhir, hewan-hewan kami banyak yang mati, dan pohon~pohon kekeringan, tanah pecah terbelah dan kami sudah kehabisan air, maka mohonkanlah doa kepada Allah agar diturunkan hujan”. Maka Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam berdoa. Diriwayatkan di dalam Shohih Al Bukhari bahwa sayyidina Anas bin Malik berkata: “Saat kami keluar dari sholat Jum’at, maka Rasul mengangkat tangan dan berdoa agar diturunkan hujan, dan belum Rosulullah menurunkan tangannya kecuali awan~awan telah berdatangan dari segala penjuru Madinah Al Munawwaroh, dan belum selesai kami melakukan sholat kecuali tetesan~tetesan air hujan mulai turun membasahi jenggot Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam”. Maka hujan pun turun sedemikian derasnya dan tidak berhenti selama satu minggu terus membasahi Madinah Al Munawwaroh.
Dan di hari Jum’at berikutnya, ketika Rasulullah berkhutbah maka orang dusun tadi datang dan berkata: “Wahai Rasulullah, rumah~rumah dan tumbuhan habis, air tidak tertahan dan banjir dimana-mana, maka mohonkan kepada Allah agar Allah menghentikan hujan “, maka Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa:
ﺍَﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺣَﻮَﺍﻟَﻴْﻨﺎَ ﻟَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ
“Ya Allah (hujan) disekitar kami saja, jangan diatas kami”
Maka Rasulullah memberi isyarat kepada awan, dan awan~awan yang diisyaratkan pun tunduk atas intruksi dari Rosul shollallahu ‘alaihi wasallam sehingga Madinah Al Munawwaroh bagaikan kubah yang bolong karena di atasnya di sekitar Madinah awan gelap masih menggumpal dan hujan deras, kecuali Madinah Al Munawwarah yang terik diterangi sinar matahari dan tidak ada setetes air hujan pun.
Diriwayatkan di dalam syarah Fathul Bari dan riwayat lainnya bahwa hujan di sekitar Madinah itu berlangsung hingga sebulan.
Allohumma sholli wasallim wa baarik ‘alaih..
هذه القصيدة صل وسلم دائما ۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰
Qoshidah Sholli Wasallim Daiman (Shohibis Syafa’ah)
صل وسلم دائما علی احمدا والآل والأصحاب من قد وحدا
Sholli wa sallim daa-iman ‘alaahmadaa  Wal aaali wal ash-haabi man qod wahhadaa
أحمد المصطفی ذوا السماحة منقذ من لذنبه ندامة
Ahmadal Mushthofaa dzawaas-samaahah  Munqidzu man lidzanbihi nadaamah
به أرجو الرضا وقبول التوبة
Bihi arjuur-ridloo wa qobuulat-taubah
توسلنا بجاهك يا طيبة فی نيل عدد المناياالطيبة
Tawassalnaa bijaahik ya thoibah  fii naili ‘adadil munaayaath-thoyyibah
والال والأصحاب والذرية
Wal ali wal ash-haabi wadz-dzurriyyah
تقبل ياالله فينا شفاعته عن کرب ديننا وأمر العاجلة
Taqobbal yaa Allaah fiinaa syafaa’at-hu  ‘an kurbi diininaa wa amril ‘aajilah
بجاه المصطفی صاحب الشفاعة
Bijaahil Mushthofaa shoohibisy-syafaa’ah