Monday, 14 April 2014

Sholli Wasallim Daiman Abada

Dalam riwayat Shahih Al Bukhari, dimana ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang berkhutbah Jum’at, maka datanglah seorang dusun dari kejauhan, dan ketika Rasul sedang menyampaikan khutbah maka ia menyela dan berkata: “Wahai Rosulullah, kemarau tidak juga berakhir, hewan-hewan kami banyak yang mati, dan pohon~pohon kekeringan, tanah pecah terbelah dan kami sudah kehabisan air, maka mohonkanlah doa kepada Allah agar diturunkan hujan”. Maka Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam berdoa. Diriwayatkan di dalam Shohih Al Bukhari bahwa sayyidina Anas bin Malik berkata: “Saat kami keluar dari sholat Jum’at, maka Rasul mengangkat tangan dan berdoa agar diturunkan hujan, dan belum Rosulullah menurunkan tangannya kecuali awan~awan telah berdatangan dari segala penjuru Madinah Al Munawwaroh, dan belum selesai kami melakukan sholat kecuali tetesan~tetesan air hujan mulai turun membasahi jenggot Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam”. Maka hujan pun turun sedemikian derasnya dan tidak berhenti selama satu minggu terus membasahi Madinah Al Munawwaroh.
Dan di hari Jum’at berikutnya, ketika Rasulullah berkhutbah maka orang dusun tadi datang dan berkata: “Wahai Rasulullah, rumah~rumah dan tumbuhan habis, air tidak tertahan dan banjir dimana-mana, maka mohonkan kepada Allah agar Allah menghentikan hujan “, maka Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa:
ﺍَﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺣَﻮَﺍﻟَﻴْﻨﺎَ ﻟَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ
“Ya Allah (hujan) disekitar kami saja, jangan diatas kami”
Maka Rasulullah memberi isyarat kepada awan, dan awan~awan yang diisyaratkan pun tunduk atas intruksi dari Rosul shollallahu ‘alaihi wasallam sehingga Madinah Al Munawwaroh bagaikan kubah yang bolong karena di atasnya di sekitar Madinah awan gelap masih menggumpal dan hujan deras, kecuali Madinah Al Munawwarah yang terik diterangi sinar matahari dan tidak ada setetes air hujan pun.
Diriwayatkan di dalam syarah Fathul Bari dan riwayat lainnya bahwa hujan di sekitar Madinah itu berlangsung hingga sebulan.
Allohumma sholli wasallim wa baarik ‘alaih..
هذه القصيدة صل وسلم دائما ۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰
Qoshidah Sholli Wasallim Daiman (Shohibis Syafa’ah)
صل وسلم دائما علی احمدا والآل والأصحاب من قد وحدا
Sholli wa sallim daa-iman ‘alaahmadaa  Wal aaali wal ash-haabi man qod wahhadaa
أحمد المصطفی ذوا السماحة منقذ من لذنبه ندامة
Ahmadal Mushthofaa dzawaas-samaahah  Munqidzu man lidzanbihi nadaamah
به أرجو الرضا وقبول التوبة
Bihi arjuur-ridloo wa qobuulat-taubah
توسلنا بجاهك يا طيبة فی نيل عدد المناياالطيبة
Tawassalnaa bijaahik ya thoibah  fii naili ‘adadil munaayaath-thoyyibah
والال والأصحاب والذرية
Wal ali wal ash-haabi wadz-dzurriyyah
تقبل ياالله فينا شفاعته عن کرب ديننا وأمر العاجلة
Taqobbal yaa Allaah fiinaa syafaa’at-hu  ‘an kurbi diininaa wa amril ‘aajilah
بجاه المصطفی صاحب الشفاعة
Bijaahil Mushthofaa shoohibisy-syafaa’ah

No comments: