Tuesday, 20 August 2013

Nabi ALLAH Daud AS dan Ulat Merah

Dalam Kitab Mukasyafatul Qulub karya Imam Al-Ghazali diceritakan sebuah kisah.

Alkisahnya suatu ketika Nabi Allah Daud a.s duduk di serambi sambil membaca Kitab Zabur. Lalu beliau melihat seekor ulat merah merayap melata di tanah menuju kearahnya.

Nabi Allah Daud a.s lantas berkata didalam hati:
"Kebajikan apalah yang ada sehingga Allah menciptakan ulat merah ini...?"

Maka ketika itu juga dengan izin Allah s.w.t memberi upaya pada ulat itu boleh berbicara berkata-kata kepada Nabi Allah Daud a.s.

Berkata ulat merah itu:
"Wahai...! Nabi Allah, bilamana siang mendatang, Allah mengilhamkan kepada diri ku untuk mengucapkan kalimah Subhanallahi walhamdulillah walaa ilaha illallah wallahuakbar 1,000 kali setiap hari."

"Dan bilamana malam mendatang, Allah s.w.t mengilhamkan pula kepada diri ku untuk mengucapkan kalimah Allahumma shalli 'ala Muhammadinin Nabiyyil ummiyyi wa'alaa alihi wa shahbihi wa sallim 1,000 kali setiap malam."

"Lalu dengan kamu ajari aku lafadz kalimah apa pula yang harusku katakan agar aku memperolehi manfaat kebajikan daripada mu?"

Mendengar kata-kata ulat merah tadi disaat itu juga Nabi Daud a.s terdiam malu menyesal karena telah memandang rendah hina kepada ulat merah tersebut makhluk yang kelihatannya lemah tidak punya apa-apa kelebihan. Lantas Nabi Allah Daud teramat menyesal keatas perbuatannya itu langsung diwaktu itu juga terus bertaubat kepada Allah s.w.t.

Begitulah Kisah Nabi Allah Daud a.s dengan sekor ulat merah semoga kita boleh mengambil iktibar darinya membuat sempadan kayu ukur akhlak hati.

Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa paras kamu, darjat kebesaraan kamu, harta emas perak kamu, keturunan darah bangsawan kamu akan tetapi Allah menilik kerja hati kamu.

Wallahualam.

Wassalammualaik.

Bagi Kenai Fizikal Rasulullah SAW

Saat seseorang memandang fizikal Rasulullah saw., ia segera merasakan bahawa ia sedang berada di depan keindahan yang mengagumkan dan tak ada duanya. Penampilan yang mencerminkan kepercayaan yang mutlak dan tak terbatas. Berikut ini adalah pendapat yang disepakati oleh mereka yang bertemu dan melihat langsung Rasulullah saw, mudah2an menambah kerinduan dan kecintaan kita pada rasulullah s.a.w..

Ad-Darimi dan al-Baihaqi mentakhrij bahwa Jabir bin Samurah berkata,“Aku melihat Nabi saw. pada malam bulan purnama, dan ketika aku bandingkan antarawajah Nabi saw. dan indahnya bulan, say a dapati wajah Nabi saw. lebih indahdibandingkan rembulan.”

At-Tirmidzi dan al-Baihaqi meriwayatkan bahwa Abu Hurairah r.a. berkata,“Aku tidak pernah melihat sesuatu yang lebih indah dari Rasulullah saw.. Seakan-akanmentari bersinar dari wajah beliau. Aku tidak pernah dapati seseorang yang lebih cepat jalannya dibandingkan beliau, seakan-akan bumi melipat sendiri tubuhnya saat beliau berjalan. Ketika aku ikut berjihad, aku lihat beliau tidak pernah berlindung di balik perisai.”Bukhari-Muslim meriwayatkan bahwa al-Barra berkata,“Rasulullah saw. mempunyai pundak yang lebar, rambutnya mencapai ujung telinga,dan tidak pernah ada orangyang lebih indah dipandang dibandingkan beliau.” Muslim meriwayatkan dari Abu Thufail bahwa ia pernah diminta untuk menceritakantentang Rasulullah saw. kepada kami, kemudian ia menjawab,“Beliau memiliki wajah yang putih dan berseri.”

Bukhari meriwayatkan bahwa Abu Hurairah berkata,“Rasulullah saw. memiliki dua kaki yang kokoh dan tegap, dan wajah yang indah, yangbelum pernah kutemukan wajah seindah itu sebelumnya.”

Abu Musa Madini meriwayatkan dalam kitab ashShahabah bahwa Amad bin Abad al-Hadhrami berkata,“Aku melihat Rasulullah saw., dan tidak pernah melihat wajah seindah itu sebelumnyamaupun sesudahnya.”

Ad-Darimi meriwayatkan bahwa Ibnu Umar berkata,“Aku tidak pernah temukan orangyang lebih berani, dermawan, dan lebih bersinarwajahnya, dibandingkan Rasulullah saw..”

Ahmad dan Baihaqi meriwayatkan bahwa Mahrasy Kahti berkata,“Rasulullah saw. mengambil umrah darijiranah, pada malam hari. Dan, ketika soyamelihat bagian belakang tubuh beliau, say a seperti melihat perakyang menyala.”

Abdullah bin Imam Ahmad serta al-Baihaqi meriwayatkan bahwa Ali r.a. berkata,“Rasulullah saw. bukanlah orangyang tubuhnya tinggi menjulang.Jika berjalan bersamarombongan, beliau tampak menonjol. Wajahnya putih, kepalanyabesar, alis matanyapanjang dan hitam, danjika ada keringat yang menetes dari wajah beliau, akan tampakseperti mutiara. Aku tidak pernah melihat wajah seindah wajah beliau, sebelumnya atausetelahnya.”

Deskripsi tentang Rasulullah saw. yang diberikan oleh Hindun bin Abi Halah,“Tubuh Rasulullah saw. menampakkan pribadiyang agung. Wajahnya bersinar sepertibulan purnama. Kepalanya besar. Rambutnya keras. Kuliatnya putih ke-merahan.Keningnya luas. Alisnya tebal.Jika marah, keningnya meneteskan keringat. Hidungnyamancung. Tubuhnya diliputi cahaya. Orangyang tidak memperhatikan dengan saksamamenyangkanya amat tinggi.Jenggotnya tebal. Matanya hitam. Kedua pipinya tirus.Mulutnya lebar. Giginya indah. Memiliki bulu halus di atas perut. Lehernya amat halus.Tubuhnya sedang. Sedikit gemuk dan tegap, dengan perut dan dada yang seimbang.Dadanya bidang. Kedua pergelangan tangannya panjang. Telapak tangannya luas.Kedua kaki dan tangannya kekar. Jari-jarinya panjang. Jalannya tegap, seperti sedangturun dari ketinggian. Jika menoleh, dengan seluruh tubuhnya. Pandangannya selalutertunduk he tanah, danjarang sekali mendongakkan matanya he langit....”

Jika Rasulullah menyentuh seseorang, orang itu akan merasakan ketenangan yangmengagumkan, dan perasaan ketinggian ruhani yang menakjubkan.

Ahmad meriwayatkan bahwa Sa’d bin Abi Waqqash berkata,“Suatu ketika akujatuh sakit di Mekah. Kemudian Rasulullah saw. menjenguk,meietakkan tangan beliau di kening, dan mengusap wajah, dada, sertaperutku. Hinggasaat ini, aku masih merasakan sentuhan tangan beliau dijantung.”Muslim meriwayatkan bahwa Jabir bin Samurah berkata,“Suatu ketika Rasulullah saw. mengusap mukaku dengan tangannya. Aku dapati tanganbeliau demikian sejuknya dan berbau wangi. Seakan-akan tangan tersebut barudikeluarkan dari kantong kesturi.”

Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Anas r.a. berkata,“Aku belum pernah menemui sutra maupun beludru yang lebih lembut dari tanganRasulullah saw. Dan, belum pernah mencium bau misik atau minyak anbar yang lebihharum dari Rasulullah saw..”

Penampilan beliau memberikan sugesti kepada orang yang melihatnya bahwa orang tersebut sedang berdiri di hadapan seorang nabi.

At-Tirmidzi meriwayatkan bahwa Abdullah bin Salam berkata,“Ketika Nabi saw. datang ke Madinah, aku menemui beliau. Ketika aku melihat wajahbeliau, aku segera mengetahui bahwa wajah beliau bukan wajah seorang pendusta.”Abu Ramtsah Tamimi berkata,“Aku mendatangi Nabi saw. bersama anakku. Ketika aku melihat beliau, hatiku langsungberkata, ‘Orang ini pastilah nabi Allah.’”Abdullah bin Rawahah berkata tentang Rasulullah saw,“Seandainya tidak ada ayat-ayat penjelas pun, yang menerangkan beliau sebagai rasul,niscaya penampilan dan tubuh beliau sudah cukup menjadi keterangan itu.”

Ini adalah sebagian riwayat yang menjelaskan tentang tubuh Rasulullah saw.. Semua keagungan postur tubuh beliau itu kami ceritakan kembali, sehingga kita dapat menangkap dengan jelas kepribadian Rasulullah saw. dari segala seginya.

Sumber : Kawan Admin