Friday 21 December 2012

Mangkuk, Madu dan Rambut

Rasulullah S.A.W dengan sahabat-sahabatnya Abu Bakar r.a, Umar r.a, Usman r.a, dan Ali r.a, bertamu ke rumah Ali r.a. Di rumah Ali r.a isterinya Saidatina Fatimah r.ha puteri Rasulullah S.A.W menghidangkan untuk mereka madu yang diletakkan di dalam sebuah mangkuk yang cantik dan ketika semangkuk madu itu dihidangkan sehelai rambut terikut di dalam mangkuk itu. Rasulullah S.A.W kemudian meminta kesemua sahabatnya untuk membuat suatu perbandingan terhadap ketiga benda tersebut (Mangkuk yang cantik, madu dan sehelai rambut).

Abu Bakar r.a berkata, " Iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang beriman itu lebih manis dari madu dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti sehelai rambut."

Umar r.a berkata, " Kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, seorang raja itu lebih manis dari madu dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut."

Usman r.a berkata, " Ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang menunutut ilmu itu lebih manis dari madu dan beramal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut."

Ali r.a berkata, " Tetamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, menjamu tetamu itu lebih manis dari madu dan membuat tetamu senang sampai kembali pulang ke rumahnya adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut."

Fatimah r.ha berkata, " Seorang wanita itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, wanita yang berpurdah itu lebih manis dari madu dan mendapatkan seorang wanita yang tak pernah di lihat orang lain kecuali muhrimnya lebih sulit dari meniti sehelai rambut."

Rasulullah S.A.W berkata, " Seorang yang mendapat taufiq untuk beramal adalah lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, beramal dengan amal yang baik itu lebih manis dari madu dan berbuat amal dengan ikhlas itu adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut."

Malaikat Jibril a.s berkata, " Menegakkan pilar-pilar agama itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, menyerahkan diri, harta dan waktu untuk usaha agama lebih manis dari madu dan mempertahankan usaha agama sampai akhir hayat lebih sulit dari meniti sehelai rambut."

ALLAH S.W.T berfirman, " Syurga-Ku itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu, nikmat syurga-Ku itu lebih manis dari madu dan jalan menuju syurga-Ku adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut."

sumber: Kitab Tanbihul Ghafilin

No comments: