Saturday 29 December 2012

Ahlul Bait

Sayyid Thohir Alauddin Al Jailani (Juru Kunci Makam Syaikh Abdul Qadir Jailani)



Al Allamah Arifbillah Assayyid Thohir Alauddin Al Jailani Al Hasani adalah seorang ulama Qadariyyah yang menjadi juru kunci makam datuknya, Sulthan Aulya Syaikh Abdul Qadir Al Jailani. Beliau lahir di Baghdad tanggal 18 Juni 1932 M. Beliau merupakan keturunan ke-17 dari Sulthan Aulya, dan keturunan ke-28 dari Rasulullah SAW. Ayahnya adalah juru kunci makam Sulthan Aulya sebelumnya. Begitu juga dengan kakeknya, semasa hidupnya beliau manjadi juru kunci makam, sekaligus menjadi Perdana Menteri Iraq selama dua tahun setelah kekuasaan Khalifah Utsmaniyyah berakhir.

Nasabnya beliau adalah, Sayyid Thohir Alauddin Al Jailani bin Mahmud Hisamuddin bin Abdurrahman bin Ali bin Musthafa bin Sulaiman bin Zainuddin bin Muhammad bin Hisamuddin bin Nuruddin bin Waliyuddin bin Zainuddin bin Syarafuddin bin Syamsuddin bin Muhammad Al Hattaki bin Abdul Aziz bin Sulthan Aulya Syaikh Abdul Qadir Al Jailani bin Abu Shalih Musa bin Janki Dausat bin Yahya Azzahid bin Muhammad bin Daud bin Musa Al Juni bin Abdullah Al Mahdi bin Hasan Al Mutsana bin Hasan bin Ali bin Abu Thalib yang menikah dengan Fathimah Azzahrah binti Rasulullah SAW.

Sayyid Thohir Alauddin mulai belajar ilmu agama kepada ayahnya, Sayyid Mahmud Hisamuddin Al Jailani, kemudian kepada seorang guru di Masjid Sultan Ali. Setelah itu melanjutkan ke Madrasah Darul Nizami dibawah bimbingan Syaikh Al Mullah Asad Affandi (Mufti wilayah Qasim, Iraq) dan Syaikh Kholil Al Baghdadi. Setelah lama belajar di Baghdad, pada tahun 1956 M, beliau hijrah menuju Pakistan dan menetap di Quetta hingga wafat. Kepindahan beliau dari Baghdad (Iraq) ke Pakistan bukan tanpa sebab, akan tetapi isyarah dari datuknya, Sulthan Aulya Syaikh Abdul Qadir Al Jailani yang menyiratkan akan terjadinya sesuatu di Baghdad, dan benar, pada masa akhir hayat beliau terjadi perang di Baghdad.

Akhlak dan kepribadian Sayyid Thohir Alauddin ini begitu memukau dan mulia, sehingga banyak diantara para penguasa negeri Islam kala itu meminta beliau untuk menjadi menantunya. Diantara semua permintaan itu, beliau memilih Putri Sardar Yaar Khan Ahmad dari wilayah Kalat sebagai istrinya. Dari pernikahannya itu, beliau dikaruniai enam anak, tiga laki-laki dan tiga perempuan. Diantara anak-anak laki-laki beliau adalah Sayyid Muhyiddin Mahmud (beliau mempunyai empat anak, Sayyid Thohir Hisamuddin, Sayyid Abdurrahman, Sayyid Saifuddin dan Sayyid Ahmad Nuruddin), Sayyid Jamaluddin Abdul Qadir (beliau mempunya satu anak, Sayyid Yahya Syamsuddin yang sempat menjadi Menteri Majelis Nasional Iraq) dan Sayyid Zainuddin Muhammad (beliau memiliki satu anak, Sayyid Thohir Alauddin)

Menjelang akhir hayatnya, Sayyid Thohir Alauddin menderita sakit parah hingga dirujuk ke Jerman oleh murid-muridnya. Beliau wafat disana pada hari Jum’at, tanggal 23 Dzulhijjah 1411 H (7 Juni 1991 M). Rencananya beliau akan dimakamkan di Baghdad, namun karena situasi di Baghdad dan Iraq umumnya sedang berlangsung peperangan, maka beliau dimakamkan di Lahore, Pakistan. Saking banyaknya pelayat yang datang, pemakaman selesai pukul 03.00 pagi.


Silsilah Syekh Abdul Qodir Al-Jailani dari kitab Sirrul Asrar

A. Dari Ayahnya(Hasani)

1. Syekh Abdul Qodir adalah putra dari
2. Al-Imam Sayyid Abi Saleh Janaki Daosti, putra dari
3. Al-Imam Sayyid Abdillah, putra dari
4. Al-Imam Sayyid Yahya Az-Zahid, putra dari
5. Al-Imam Sayyid Muhammad, putra dari
6. Al-Imam Sayyid Daud, putra dari
7. Al-Imam Sayyid Musa, putra dari
8. Al-Imam Sayyid Abdillah, putra dari
9. Sayyid Musa Al-Jun, putra dari
10. Al-Imam Sayyid Abdillah Al-Mahdi, putra dari
11. Al-Imam Sayyid Hasa Al-Mutsana, putra dari
12. Al-Imam Sayyid Hasan As-Sibthi, putra dari
13. Al-Imam Sayyidina Ali Ibn Abi Thalib Suami Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wassalam

B. Dari ibunya(Husaini)

1. Syekh Abdul Qodir adalah putra dari
2. Sayyidah Ummil Khoer Amatil Jabbar Fatimah, putri dari
3. Sayyid Abdillah Al-Suma’I Az-Zahid, putra dari
4. Sayyid Abi Jamaludin, putra dari
5. Sayyid Mahmud, putra dari
6. Sayyid Abul Atho-I Abdillah
7. Sayid Kamaludin isa, putra dari
8. Sayyid Imam Alaudin Muhammad Al-Jawwad, putra dari
9. Sayyid Imam Ali Ar-Ridha, putra dari
10. Sayyid Imam Musa Al-Kadzim, putra dari
11. Imam Ja’far Sadiq, putra dari
12. Imam Muhammad Al-Baqir, putra dari
13. Imam Zainal Abidin Ali, putra dari
14. Imam Husein Syahid Karbala, putra dari
15. Al-Imam Sayyidina Ali Ibn Abi Thalib Suami Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wassalam

No comments: